Laman

Selasa, 20 April 2010

Tekhnik Dasar bermain Gitar yang Baik

Dalam dasar bermain gitar yang baik sangat dibutuhkan beberapa syarat, terlebih jika kamu adalah seorang yang pemula harus memperhatikan beberapa syarat dasar berikut :
1. Tanyakan dalam hatimu apakah kamu memiliki rasa ingin tahu yang "dalam" dalam bermusik.
Hal ini sangat penting dan bisa dibilang sebagai penentu dalam bermain musikal / gitar anda nantinya. Banyak gitaris-gitaris ternama dunia adalahorang-orang yang mempunyai hasrat yang berlebih didalam musik, sebut seja Steve Vai, Joe Satriani, Yngwie Malmstein, Paul Gilbert dan banyak lagi.
2. Kamu harus punya gitar sendiri.
Ini merupakan hal yang harus kamu ikuti untuk menjadi seorang gitaris yang baik. Mnegapa demikian?, karena seandainya kamu baru belajar bermain gitar dari seseorang ataupun buku, namun kamu ga bisa ngulangin apa yang sudah di ajarkan teman kamu ataupun apa sudah kamu pelajari itu dirumah, maka semua yang sudah di ajarkan atau yang sudah kamu pelajari akan hilang begitu saja, kecuali kamu adalah seorang yang "jenius" gitar.
3. Cari buku yang mengulas cara bermain gitar yang mudah dan mengulas cara-cara menempatkan jari-jari yang benar pada fret gitar.
Mengapa demikian?, karena jika suatu saat kamu dengar lagu yang berkesan atau yang menarik bagi kamu namun kamu belum bisa "ngulik", maka hal itu akan menjadi kendala bagi perjalan belajar musikmu.

Oke, sebenarnya sih masih ada banyak lagi syarat-syarat dasar untuk memulai belajar bermain gitar, tapi saya rasa syarat-syarat diatas sudah cukup, so now, let's start "genjreng" your gitar..^^

Pertama yang aharu diperhatikan sebelum kamu mulai "genjreng-genjreng" gitar kamu coba dengarkan nadanya sumbang atau tidak, soalnya apabila kamu mainkan gitar kamu tersebut namun bekum di stem, maka yang kamu dapatkan hanyalah suara yang aneh dan bukan suara yang medu dan enak didengar dan bisa ditertawakan oleh orang lain apabila melihat kamu mainkan gitar tersebut.
So, kamu mau ga mau harus menyetem gitar kamu terlebih dahulu. Pertama-tama coba kamu putar keran gitar kamu pada senar ke-6(agak kencang, supaya tidak terlalu kendor). setelah itu kamu tekan senar ke-6 tersebut pada fret 6 lalu samakan nada-nya dengan senar yang ke-5 dengan memutar keran gitar hingga didapat nada yang sama. Lakukan hal yang sama sampai senar ke-4 dengan ke-3. Untuk senar ke-3 dengan ke-2 diperlukan cara yang berbeda, yakni tekan senar ke-3 pada fret ke-4 lalu samakan nada pada senar ke-2 dengan memutar keran senar 2 tersebut, lalu untuk senar ke-2 dan ke-1, lakukan cara yang sama dengan cara senar ke-6 dan ke-5.

Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen

Nama: Bintang Parulian Sinaga
Kelas : 2 KA 15
NPM : 12018181


1.PERILAKU KONSUMEN

Ada dua pendekatan dalam mengamati tingkah laku konsumen yaitu:

1.PENDEKATAN KARDINAL

a.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur, util
b.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Asumsi seorang konsumen
1.Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
2.Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa
3.Terdapat kendala anggaran
Cara untuk maksimisasi daya guna total konsumen adalah :

MUa = MUb = MUx
Pa Pb Px
Dan menggunakan kendala anggaran
I = APa + BPb + ……+ XPx


2
. PENDEKATAN ORDINAL
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
Ciri – ciri kurva Indiferent
1.Berlereng/ slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y
2.Cembung ke titik Origin ( Convex ) . Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y
3.Tidak saling berpotongan. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing – masing kurva indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.
4.Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.
3. Fungsi Belanja
Untuk memenuhi kebutuhannya, konsumen membeli barang / jasa X dan Y yang akan dikonsumsinya. Pola belanja yang kita gunakan di sini adalah menggunakan habis seluruh uangnya untuk belanja barang / jasa ( asumsi full employment dari pandangan Klasik ). Fungsi belanja bisa dituliskan sebagai berikut :
I = X Px + Y Py
Dimana I = Uang anggaran yang dimiliki konsumen
X,Y = Kuantitas barang X dan Y yang dibeli
Px,Py = Harga barang X dan Y
Secara grafis, fungsi belanja bisa digambarkan dalam Budget Line atau kendala anggaran. Budget Line adalah garis yang menghubungkan titik – titik kombinasi barang X dan Y yang mampu dibeli oleh konsumen pada tingkat pendapatan tertentu.
Karakteristik Budget Line adalah sebagai berikut :
1.Budget Line berslope negatif. Hal ini disebabkan adanya efek substitusi antara barang X dan barang Y
2.Satu Budget Line untuk satu jumlah anggaran tertentu. Semakin besar jumlah uang yang dialokasikan untuk membeli barang X dan Y ditunjukkan oleh garis yang semakin menjauhi titik 0.
3.Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana digunakan untuk membeli barang Y, sebaliknya penggal horisontal menunjukkan apabila seluruh dana digunakan untuk membeli barang X.
kepuasan maksimum pada pendekatan ordinal
Berkaitan dengan kepuasan ( keseimbangan BL dan IC ) ini maka konsumen dihadapkan pada Efek Substitusi dan Efek Pendapatan.
Efek Substitusi adalah perubahan keseimbangan konsumsi barang X dan Y karena terdapat perubahan dalam harga salah satu barang sehingga konsumen terpaksa mengubah keseimbangannya untuk mencapai kepuasan maksimum yang baru.


2.PERILAKU PRODUSEN

1.Produsen dan Fungsi Produksi
Produksi berkaitan dengan tindakan untuk menghasilkan barang atau jasa untuk menambah mutu suatu barang. Misalnya: plastik-plastik botol yang tadinya hanya sebagai sampah dapat kita ubah menjadi kerajinan botol aqua yang unik, dari sana plastik-plastik botol aqua itu memiliki nilai tambah yang lain daripada barang asalnya. Dalam ekonomi dikenal fungsi produksi yaitu model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.

2.Produksi Optimal
Produksi optimal berkaitan dengan pengunaan faktor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai pada saat produsen mengkombinasikan dua faktor produksi atau lebih dengan memberikan output yang maksimal dengan minimalisasi biaya.

3.Least Cost Combination
Least cost combination berkaitan dengan menentukan kombinasi input-input produksi, mana yang memerlukan biaya terendah dengan jumlah produksi yang telah ditentukan. Dengan hal ini pengusaha dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produksi tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi
masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau mensubstitusikan.

Sistem Perekonomian di Indonesia

Nama : Bintang Parulian Sinaga
Kelas : 2 KA 15
NPM : 12108181

Sistem perekonomian merupakan sebuah sistem yang yang digunakan suatu negara untuk mengatur perekonomian dinegaranya. Sebagai contoh, di negara Amerika serikat sistem perekonomjiannya menggunakan sistem Liberal, Rusia dengan Marxismenya dan banyak lagi sistem perekonomian yang digunakan dinegara-negara dibelahan dunia. Hal ini di karenakan adanya perbedaan kultur, budaya, keadaan geografis, kekayaan alam.
Indonesian sendiri menggunakan Sistem ekonomi pancasila, yang mana landasan sistem perekonomian tersebut didasari oleh pancasila yang merupakan identitas bangsa indonesia, dimana sistem ekonomi tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dihendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
3. Potensi, inisiatif dan Daya kerasi setiap warga negara dikembangankan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
4. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
5. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Dari beberapa ciri di atas, dapt disimpulkan bahwa sistem ekonomi pancasila merupakan salah satu sistem yang menurut saya sangan baik. Hal ini tidak berebihan, karena pada sistem ekonomi ini lebih mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan dengan sstem ekonomi Kapitalis dan Liberal yang mana setiap individu dapat memonopoli semua aspek ekomnomi dinegara itu. Lain halnya dengan sistem ekonomi Pancasila, dimana setiap usaha harus tidak boleh menganggu khalayak banyak sehingga kesenjangan sosial tidak akan terjadi.
Dalam sistem ekonomi pancasila juga disebutkan bahwa setiap warga negara dijamin haknya untuk mempunyai pekerjaan oleh negara. Maka dari itu dapat kita lihat sekarang ini banyak UKM yang di berikan bantuan modal dari negara, anak-ank terlantar pun mendapatkan tempat tinggal yang layak untuk berteduh, yang kemudian sistem ini pada masa ini disebut sebagi "sistem ekonomi rakyat".
Kesimpulannya, Sistem Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang paling tepat untuk digunakan di negara indonesia yang sesuai dengan kultur, budaya serata letak geografisnya.
Copyright 2010 Binz_
Transparant Creative Art template by Bintang Parulian