Laman

Sabtu, 16 Maret 2013

Siapa yang seharusnya menerapkan etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi ?

Siapa yang seharusnya menerapkan etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi ?

Semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI hendaknya menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika.

Kapan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi diterapkan ?

Kapan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi diterapkan ?

Lagi-lagi pertanyaan berlanjut..hehe 
Sebelumnya bagi temen-temen yang membaca artikel ini dapat menbaca tulisan-tulisan saya sebelumnya di Pengertian Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi dan Mengapa Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi diperlukan.
 

Kapan adalah sebuah perntanyaan yang digunakan untuk menyakan penggunaan waktu yang dilakukan suatu perbuatan. 
So, pertanyaan untuk judul diatas tersebut sebenarnya sangat udah untuk dijawab bukan?hehehe. 
Apabila kita sudah masuk kedalam dunia "informasi" maka pastinya kita harus selalu berpegang atas asas Etika dan Profesionalisme teknologi Sistem Infromasi itu sendiri. Sebagai contoh yang paling mudah adalah pada saat kita sudah masuk/ log in kedalam media sosial pun sebenarnya kita sudah harus menerapkan Etika dan Profesionalisme tersebut.

Mengapa Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi diperlukan

Mengapa Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi diperlukan ?

 

Pertanyaan diatas tersebut muncul berdasarkan tulisan sebelumnya yang membahas Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

           Sebelum menjawab pertanyaan diatas tersebut, ada baiknya kita kembali membuat pertanyaan kepada diri kita masing-masing mengenai kebutuhan serta keberadaan kita sebagai pelaku dan pengguna Teknologi Sistem Informasi. Mungkin kita dapat menjawab judul pertanyaan diatas tersebut dengan contoh berikut. 

            Apabila kita membuat suatu tulisan entah di forum, milis ataupun di sosial media sekalipun yang isinya merupakan original dan benar-benar hasil dari analisis ataupun penelitian kita masing-masing, tiba-tiba ada yang meng-copy hasil karya kita tersebut dan mempulikasikan ulang lalu mengakui bahwa itu merupakan hasil usahanya ?. Namun setelah dilakukan pengecekan secara meta-data ternyata pelaku tersebut memang meng-copy aritkel ataupun tulisan yang telah ia dapat. Sudah pasti pelaku copy tersebut di bully atau  bahkan di banned dari forum atau milis yang bersangkutan.

            Saya sering sekali melihat kasus tersebut dibeberapa forum, contohnya di kaskus dimana saya sering membaca tulisan-tulisan ataupun sekedar "iseng". Di forum lounge yang terdapat disitus tersebut saya juga melihat banyak fenomena plagiatrisme yang meng-copy artikel milik orang lain tanpa menuliskan sumbernya. Maka dari fenomena tersebut setidaknya kita sudah dapat menjawab judul diatas, yakni pentingnya Etika dan Profesionalisme dalam dunia infomasi agar kita menghargai karya milik orang lain. Disamping itu, saya rasa dengan melakukan etika-etika profesionalisme dalam membuat suatu penulisan yang kita publikasi, akan membuat banyaknya penulisan-penulisan ataupun artikel yang bermutu.

           So, masih masih mau copy-paste milik orang lain ? Mau sampai kapan bro.. Mari kita bangun budaya "Tau Malu" seperti orang Jepang, setidaknya agar kita mampu mengejar mereka dalam kemajuan yang mereka punya.

Move on.... 

 

 

Pengertian etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

 

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Etika dan Profesionalisme TSI, ada baiknya kita lebih dahulu mengerti apa itu Etika dan Profesionalisme.

Pengertian Etika

          Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :
Ø      Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Ø      Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.

Pengertian Profesional dan Profesionalisme

            Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. Sedangkan, 

            Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional, dst

          

          Dari penjelasan diatas, kita sebagai pelaku masyarakat teknologi yang didalam keseharian kita masing-masing yang tidak lepas dari teknologi, khususnya dunia maya. Mungkin conto yang paling mudah adalah pada saat kita bermain Facebook. Pada saat kita sudah terhubung (Online), dan kita hendak menulis status baru atau hendak mengirimkan komentar, sangat di perlukan etika menulis yang baik. Pengertian etika menulis yang baik disini bukan dikhususkan secara EYD yang baik dan benar namun dalam isi penulisan tersebut hendaklah original dan memang murni karya kita sendiri, dan apabila kita mengutip isi terbsut dari orang lain ataupun sumber lainnya, maka kita sebagai pelaku teknologi harus menerapkan prinisip etika tersebut dengan mencantumkan sumber ataupun menyebutkan orang lain yang kata-kata dan isinya yang sudah kita kutip.
          Sedangkan Profesionalisme yang dapat diterapkan dalan Teknologi Sistem Informasi dengan cara menghormati batasan-batasan dari tiap-tiap disiplin ilmu yang telah kita tekuni terhadapa sesama yang juga menerapkan disiplin ilmu yang sama.
Contohnya adalah, apabila kita seorang programmer java dan hendak menjual software yang sudah kita buat, maka kita harus mengetahui nilai dari harga jual dari software yang kita buat tersebut dipasaran dengan pemograman bahasa java tersebut dan tingkat kesulitannya. Misalkan kita mengetahui bahwa harga pasaran software tersebut Rp. 50juta, maka kita sebagai profesional dalam Teknologi Sistem Informasi yang menerapkan etika dan profesionalisme dapat menjual software tersebut dengan harga yang tidak jauh dar harga tersebut untuk menghormati sesama profesionalisme dalam disiplin ilmu yang sama.



Copyright 2010 Binz_
Transparant Creative Art template by Bintang Parulian